Matapena.Net – Polemik cuitan dua ASN Bolmut yang mengundang Aksi demonstrasi dari Aliansi Masyarakat Peduli Bolmut (AMPB) mendapat sorotan dari Sejumlah Aktivis Bolmut, salah satunya yakni Chandra Manggopa.
Menurutnya dalam Aksi yang terjadi pada Rabu (19/01/2022), ada hal yang perlu disesalkan. Pasalnya salah satu orator (pembicara pada demo AMPB, red) yang ada pada aksi tersebut yakni anak kandung dari salah satu pejabat daerah inisial MD.
“Menurut saya sangat tidak etis jika anak dari seorang Sekertaris Dewan (Sekwan) menjadi orator. Apalagi AD sampai ikut-ikutan sepakat menyebut Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan Kepala dinas Kesehatan Kab Bolmut dengan kata lombo (tidak mampu, red),” ungkap Chand yang juga Pres GM-351 Bolmut.
Chand menuturkan, kata ‘LOMBO’ yang di ucapkan pada aksi tersebut sangat terkesan merendahkan keberadaan dan kepemimpinan DP-AL.
Menanggapi hal itu Muslimah Datukramat selaku ayah kandung AD menjelaskan apa yang dilakukan anaknya bukanlah sebuah pelanggaran di era demokrasi yang serba transparan apalagi aksi demo tersebut dilakukan secara damai.
“Saya rasa itu adalah hal yang wajar karena dia adalah mahasiswa apalagi dia adalah alumni SMK, tentu merasa tidak terima, jika adik-adiknya yang melakukan prakerin ditolak pihak RSUD,” ujarnya kepada media ini, saat dimintai tanggapan melalui pesan whatsapp, Jumat (21/01/2022).
Datukramat menambahkan selaku orang tua, dirinya hanya menyarankan kepada AD agar dalam melakukan aksi, tidak bersikap anarkis/profokasi, membawa isu sara dan menghina orang apalagi pejabat.
“Mengenai kata lombo saya tidak mendengar di video orasinya dan kalaupun ada itu mungkin saja sebagai motivasi,” Tuturnya.
Sedangkan menurut AD saat di wawancarai media ini melalui panggilan wahtsapp, arti kata lombo yang ia sampaikan bersama masa aksi lainnya, hanyalah ungkapan yang keluar saat aksi
“Jadi kata Lombo yang kami masi aksi AMPB sampaikan itu lebih jelasnya ditanyakan ke Korlap. Kami hanya mengikuti apa yang disampaikan korlap,” kata AD
Menanggapi pernyataan AD, Donald Palandi selaku Koordinator Aksi mengatakan arti kata lombo yang ia sampaikan bersama masa aksi lainnya, merupakan tanggapan atas berbagai polemik atau tindakan Dirut RSUD Bolmut yang sampai hari ini tidak ditanggapi serius oleh Pemerintah Kabupaten.
“Jadi kata Lombo yang kami maksudkan itu yakni, pemerintah daerah terlalu lembut dalam menanggapi berbagai persoalan yang ada di RSUD Bolmut. Termasuk soal rekomendasi pergantian dirut RSUD Bolmut,” cetus Donald kepada media ini.
(Zhandy)