Matapena.news, Bolsel – Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas para pendidik di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus dilakukan. Terbukti, melalui instansi teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bolsel, pemerintah daerah menggelar workshop Program pendidikan guru penggerak angkatan 10, bertempat di Lapangan Futsal, Kompleks perkantoran di Panango, Desa Tabilaa, Kecamatan Bolaang Uki, Kamis 27 Juli 2023.
Workshop program pendidikan guru penggerak yang diikuti oleh 340 peserta terdiri dari guru tingkat PAUD, SD, dan SMP ini dibuka langsung oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Rante Hattani.
Dalam penyampaiannya, kadis mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas para tenaga pendidik di Kabupaten Bolsel.
Ratusan peserta workshop yang hadir, dibekali materi-materi oleh para narasumber dari Balai Guru Penggerak (BCP) Sulut, diantaranya Maasje J Kalalo, dan Nurhana Mugiasih.
Kadis Rante Memaparkan, program pendidikan guru penggerak ini membawa banyak dampak positif dan keuntungan bagi para tenaga pendidik yang berpartisipasi di dalamnya. Salah satu hal positif dari program ini adalah, terbentuknya komunitas belajar yang kuat yang membekali para guru agar dapat berinteraksi dan berkolaborasi dalam hal-hal yang inspiratif dan inovatif.
“Program Guru Penggerak bagi pendidik tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memungkinkan para guru untuk bersama-sama berkolaborasi dengan lebih banyak orang dari berbagai daerah. Ini adalah kesempatan emas untuk memperluas jaringan dan mendapatkan wawasan baru,” beber Rante.
Tak hanya itu, salah satu manfaat menarik lainnya bagi para guru yang mengikuti program ini kata Kadis, adalah kesempatan untuk mendapatkan sertifikat pendidikan sebanyak 306 JP serta Piagam Guru Penggerak. Hal ini dapat menjadi modal berharga dalam meningkatkan karir mereka di dunia pendidikan.
“Sangat menggembirakan melihat antusiasme dan dukungan yang diberikan oleh para pendidik di Bolsel. Diharapkan program ini dapat diikuti oleh lebih banyak guru sehingga peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini dapat lebih cepat terealisasi,” tambah Hattani.
Sementara itu, pemateri Maasje J Kalalo mengatakan, workshop bukan hanya sekadar ceremony semata, namun program Guru penggerak memberikan modul dan materi yang menjadi pegangan bagi peserta selama pendidikan berlangsung. “Hal ini bertujuan agar pengetahuan dan pemahaman yang diberikan dapat diaplikasikan dengan baik di lingkungan sekolah masing-masing,” terangnya.
Lebih lanjut Ia menuturkan, program Guru penggerak ini pada intinya adalah untuk mencetak guru-guru handal yang mampu memimpin pembelajaran yang nantinya akan bermuara pada perkembangan dunia pendidikan terutama kualitas sumber daya manusia yang dicetak dari sekolah-sekolah yang ada di Bolsel.
Visi guru penggerak menjadi landasan penting dalam mencapai kesuksesan dalam program ini. Sebagai cita-cita atau impian yang ingin diwujudkan oleh seorang guru penggerak, visi tersebut berfungsi sebagai sumber motivasi, panduan dalam menyusun strategi, dan sebagai acuan untuk melihat masa depan yang diinginkan.
“Untuk mewujudkan visi tersebut, nilai-nilai guru penggerak, seperti berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif, harus dipegang teguh oleh para guru penggerak,” katanya lagi. (***)