Ciptakan Lingkungan Sekolah Ramah Anak, Dikbud Bolsel Gelar Bimtek Optimalisasi Peran TPPK

Matapena.news, Bolsel – Upaya Pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak terus dilakukan. Terbukti, melalui instansi teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), pemerintah kabupaten menggelar Bimbingan teknis (Bimtek) Optimalisasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) serta Refleksi Implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang SD dan SMP.

Kegiatan yang digelar di Hotel Aryaduta Manado, Senin 14 Oktober 2024 ini dibuka langsung oleh PJs Bupati Bolsel, Tahlis Gallang. Bimtek tersebut merupakan upaya responsif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemda dalam meningkatkan kapasitas TPPK di sekolah-sekolah, dengan harapan bisa mengurangi kasus kekerasan, terutama kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak,” ujar PJs Bupati Bolsel, Tahlis Gallang dalam sambutannya.

Lebih lanjut Tahlis mengungkapkan, berdasarkan data yang ada hingga saat ini, kekerasan terhadap anak terutama kekerasan seksual masih terjadi di Bolsel dan mayoritas korbannya adalah anak-anak. Ini katanya, yang harus diseriusi pemerintah daerah dan harus menjadi perhatian bersama.

“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel telah mengadopsi berbagai inovasi sejalan dengan Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023, namun upaya kita tidak boleh berhenti pada output saja. Kita harus mampu menciptakan outcome yang nyata dalam menekan angka kekerasan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Bolsel, Rante Hattani, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas TPPK untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan ramah bagi siswa.

“Tingginya kasus kekerasan seksual terutama terhadap anak yang masih marak terjadi di Bolsel, sangat memprihatinkan. Oleh sebab itu, melalui bimtek ini diharapkan setiap satuan pendidikan dapat menjalankan perannya secara maksimal dalam mencegah dan menangani kekerasan,” jelas Rante.

Ia berharap, bimtek ini dapat memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan menghargai keberagaman.

“Melalui kegiatan ini, Disdikbud Bolsel berharap tercipta sinergi antara sekolah, komite, dan orang tua dalam pencegahan kekerasan. Selain itu, penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan berjalan lebih efektif demi meningkatkan kualitas pendidikan di Bolsel,” tandasnya.

Diketahui, Bimtek ini diikuti oleh 376 peserta dari 94 satuan pendidikan jenjang SD dan SMP, termasuk kepala sekolah, guru, komite, dan orang tua murid.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Balai Pengembangan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Guru Penggerak (BGP) Sulut, Kasat Reskrim Polres Bolsel, Asisten Pemerintahan dan Kesra, perwakilan Pusat Penguatan Karakter Kemdikbudristek, serta sejumlah pejabat daerah lainnya.
(Advetorial)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *