Gelar Rakor Dikbud Bolsel, Rante Hattani: Peningkatan Mutu Pendidikan dan Penuntasan Buta Aksara Masih Jadi Prioritas

 

Matapena.news, Bolsel – Bertempat di Lapangan Futsal, Kawasan Perkantoran di Panango, Desa Tabilaa, Kecamatan Bolaang Uki, Kamis (16/2/2023), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar Rapat Kerja (Raker) tahunan.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh guru mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan THL ini juga turut dihadiri Bupati Iskandar Kamaru bersama wakilnya Deddy Abdul Hamid, Sekretaris daerah (Sekda) Marzanzius Arvan Ohy, para asisten, pimpinan OPD, dan ASN Pemkab Bolsel.

Raker Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan Kepala Dinas Rante Hattani. Ia memaparkan capaian program-program di sektor pendidikan selama 3 tahun terakhir. Selain itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan juga mempresentasikan program-program kegiatan ditahun-tahun yang akan datang.

Dikesempatan itu, kadis juga melaporkan jumlah dan status guru mulai dari tingkatan PAUD, KB, TK, SKB, SD, SMP, dan madrasah binaan Pemkab. “Saat ini jumlah guru dan THL tenaga pendidik di Bolsel berjumlah 1.591 orang,” sebut Rante.

Dihadapan Bupati, Wabup, Sekda  dan seluruh tamu undangan Rante mengakatan, saat ini Bolsel sudah mengikuti standar pendidikan sesuai yang ditetapkan oleh Kemendikbud untuk tingkat TK, yakni satu desa satu TK dengan jumlah 81, sedangkan kelompok bermain atau PAUD baru sebanyak 17 sekolah. “Kedepan, kelompok bermain ini juga akan diupayakan menjadi satu desa satu PAUD,” aku Rante.

Lebih lanjut kadis mengatakan, Bolsel juga sudah memiliki SKB yang berlokasi di kawasan perkantoran Panango dan PKBM di Pinolosian. Sementara ditingkat SD sendiri jumlah mencapai 69 sekolah dan SMP 21 sekolah.

“Sehingga jumlah total yang menjadi tanggungjawab daerah berjumlah 189 satuan pendidikan, dengan total siswa sesuai data Dapodik pada tahun 2023 sebanyak  13.050 siswa mulai dari PAUD sampai dengan SMP,” aku Rante dalam laporannya.

Untuk capaian pendidikan di Bolsel kata Rante, setiap tahun terus mengalami peningkatan yang signifikan. Penilaian ini berdasarkan raport pendidikan baik dari Kemendikbud maupun Kemendagri.

“Alhamdulillah, setiap tahun pendidikan Bolsel terus mengalami peningkatan. Tentunya hal ini bisa terlaksana, karena keberpihakan dan dukungan anggaran untuk menjalankan fungsi pendidikan yang tidak pernah kurang dari 20 persen dana APBD Bolsel, sebagaimana diamanatkan undang-undang,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengapreasiasi berbagai capaian peningkatan program di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel. Pemenuhan kebutuhan pendidikan setiap tahun katanya, sudah menjadi tanggungjawab yang tidak boleh dilanggar, setiap penyusunan APBD (DAU), tuntutan pemerintah pusat selalu dipenuhi untuk pendidikan sebanyak 20 persen.

“Alhamdulillah, selama kepemimpinan saya dan pak Wabup, pemenuhan kebutuhan pendidikan dari DAU malah lebih dari 20 persen. Jika tidak dipenuhi, pastinya akan berdampak pada pemotongan DAU oleh pemerintah pusat. Jadi, meskipun banyak kebutuhan yang harus dipangkas, namun untuk dunia pendidikan tidak saya korbankan,” tegas Bupati.

Bupati menjelaskan, pembangunan jangka menengah Dinas Dikbud tahun 2021-2026, merupakan penjabaran misi ke-5 dan ke-6 terkait dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas dan lainnya.

“Capaian program yang sudah berjalan salah satunya adalah bantuan perlengkapan belajar kepada peserta didik. Di tahun 2022 sendiri, lewat data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) penerima bantuan yang sudah terealisasi sebanyak 5.443 siswa baik tingkat PAUD, SD dan SMP,” sebut Bupati.

Diketahui, saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga sedang menuntaskan buta aksara di semua kecamatan. Bahkan, ditargetkan tepat pada perayaan Hari Aksara International 8 September nanti, Bolsel sudah 0 Aksara alias tuntas. (feb/***)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *