Pemkab Bolsel Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting

Matapena.news, Bolsel – Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), berbagai upaya terus dilakukan pemerintah daerah, salah satunya dengan menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Marzanzius Arvan Ohy mewakili Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid.

Kegiatan yang turut dihadiri seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah ini, dilaksanakan di Lapangan Futsal Kawasan Perkantoran Pemerintahan di Panango, Desa Tabilaa, Kecamatan Bolaang Uki, Rabu 2 Agustus 2023.

Bacaan Lainnya

Sekda Marzanzius Arvan Ohy mewakili Wabup dalam sambutan mengatakan, permasalahan stunting merupakan permasalahan serius yang harus mendapatkan perhatian dari semua pihak. Sebab, pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara serius dan komitmen dari semua unsur terkait. Salah satunya program Berkah Tuntaskan Stunting, yang hingga saat ini terus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah.

Berdasarkan data stunting sejak tahun 2022, lanjut Sekda, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis pada 25 Januari 2023 oleh Mentri Kesehatan, angka Stunting Kabupaten Bolsel mencapai 27,9 persen. Turun sebesar 9,5 persen dibandingkan dengan tahun 2021 37,4 persen. “Oleh sebab itu, salah satu upaya menurunkan pre-valensu stunting ini adalah melalui pendampingan keluarga. Serta dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari calon pengantin, ibu hamil, samoai pasca persalinan hingga usia bayi 2 sampai 5 tahun,” sebut Sekda.

“Dengan dilakukannya pendampingan sedini mungkin diharapkan semua faktor risiko stunting dapat teridentifikasi lebih cepat,” tambah Sekda.

Lanjutnya, berdasarkan Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, bahwa pendekatan pencegahan lahir balita stunting yaitu melalui pendampingan keluarga, sehingga siklus terjadinya stunting dapat dicegah sedini mungkin. Oleh sebab itu, diperlukan formulasi kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada, diantaranya audit kasus stunting.

Sesuai target pada RPJMD Bolsel Tahun 2021-2026, kata sekda, presentase prevalensi stunting tahun 2023 berdasarkan pengukuran E-PPGBM bulan Januari (Cakupan pengukuran sasaran Balita 100 persen) sudah tercapai dengan angka 4,4 persen.

“Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengharapkan kepada semua pihak terkait untuk mengidentifikasi risiko pada audit kasus stunting. Hal ini dilakukan agar risiko potensial penyebab langsung dan tidak langsung terjadinya stunting pada kelompok sasaran dapat terdeteksi sedini mungkin.”

“Maka untuk itu, saya meminta kepada tim yang sudah ditunjuk melalui kegiatan diseminasi audit kasus stunting ini, dapat menyampaikan hasil kajian kasus audit stunting yang merupakan rekomendasi serta intevensi pencegahan yang dibutuhkan sesuai hasil kajian berdasarkan kelompok sasaran yang diaudit,” kata Sekda.

Menutup sambutannya, sekda mengimbau kepada seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan, agar dapat mengikuti secara saksama kegiatan ini agar menghasilkan dan menguatkan rencana tindak lanjut sesuai rekomendasi kasus stunting di Kabupaten Bolsel. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *