Pemkab Bolsel Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024

Matapena.news, Bolsel – Upaya Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dalam menekan pertumbuhan angka stunting di daerah terus dilakukan. Terbukti, dibuka oleh Bupati Iskandar Kamaru, pemerintah daerah menggelar Rapat koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting di 81 desa di Bolsel.

Rakor yang turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Ny Selpian Kamaru Manoppo, Sekretaris daerah (Sekda) Marzanzius Arvann Ohy, para asisten, pimpinan OPD, dan jajaran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini, digelar di Lapangan Futsal, kawasan perkantoran pemerintah di Panango, Desa Tabilaa, Kecamatan Bolaang Uki, Kamis 22 Agustus 2024.

Bacaan Lainnya

Bupati Iskandar Kamaru pada kesempatan itu, kembali menegaskan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, terkait fokus penurunan stunting yang sampai saat ini masih terus dilakukan.

“Koordinasi lintas sektor dan penanganan yang terarah serta kerja sama semua pihak, bisa mempercepat penurunan angka stunting di Bolsel. Oleh sebab itu, TPPS kabupaten yang sudah dibentuk harus secara rutin melaporkan kondisi yang akurat terkait penangan stunting, mulai dari pencegahan kepada ibu-ibu hamil, serta edukasi bagi calon pasutri,” tegas Bupati.

Top eksekutif Bolsel ini juga menyoroti terkait pentingnya evaluasi, sudah sejauh mana upaya sosialisasi dan kampanye serta edukasi yang sudah berdampak nyata bagi kasus stunting di Bolsel.

Pada kesempatan itu, Iskandar mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya prevalensi stunting di Bolsel berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. “Untuk menekan angka ini, TPPS harus terus bergerak, menjalankan program dan kegiatan penurunan stunting secara terukur dan berkelanjutan hingga ke tingkat masyarakat terkecil,” tegasnya lagi.

Upaya penurunan stunting ini, ungkap Kamaru, harus dilakukan dengan memperhatikan poin-poin krusial. Pertama, pentingnya komitmen bersama dari semua pihak untuk mengatasi masalah stunting. Kedua, pemetaan cakupan layanan yang valid harus tersedia agar program intervensi dapat berjalan dengan baik. Ketiga, inovasi dalam pelayanan sangat dibutuhkan untuk mempercepat pencapaian target penurunan stunting.

“Oleh sebab itu, saya berharap kepada semua pihak dalam forum ini menyamakan visi dan segera menyusun rencana kerja yang lebih kongkrit. Target Bolsel Zero Stunting hanya bisa tercapai jika semua pihak bekerja secara konvergensi, berkelanjutan, dan tepat sasaran,” tambah Iskandar. (Advertorial)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *