Matapena.news, Bolsel – Pasca digagasnya Program Berkah Tuntaskan Stunting (BTS) melalui Rapat koordinasi (Rakor) bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKB-PPPA), langsung gerak cepat turun lapangan salurkan bantuan kepada anak-anak yang masuk dalam daftar stunting, Rabu (15/3/2023).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas KB-PPPA Suhartini Damo. Dikatakan Kadis, program BTS besutan Bupati Bolsel Iskandar Kamaru bersama Wakilnya Deddy Abdul Hamid ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menuntaskan stunting di Kabupaten Bolsel.
Dikatakan Kadis, penyerahan bantuan kepada bayi dan balita yang terdata masuk pada daftar stunting sudah melalui evaluasi dan tahapan pengukuran langsung di Lapangan. Terdata, sekira 241 atau 4,4 persen bayi dan balita masuk kategori stunting tahun 2023.
“Nah, melalui program BTS yang dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh jajarann OPD, diharapkan upaya percepatan penurunan stunting di daerah akan lebih cepat,” kata kadis.
Ia menambahkan, di tahun 2023 ini ada 42 desa yang menjadi lokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolsel untuk percepatan penanganan stunting. “Ini menjadi fokus kami, untuk dituntaskan di daerah,” tuturnya.
Seluruh jajaran Dinas KBPP-PA Bolsel sendiri menyalurkan bantuan percepatan penanggulangan stunting disebagian wilayah Bolaang Uki dan sekitarnya dimulai sejak, Rabu (15/3/2023) sampai selesai. “Dengan gotong royong lewat program BTS, kami yakin persoalan stunting akan segera tertangani hingga tuntas, dan diharapkan penurunan angka stunting akan menurun drastis sesuai harapan kita semua,” tutup Damo. (feb/**)