Matapena.news, Bolsel – Upaya pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) untuk meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan terus dilakukan. Melalui Dinas Kesehatan, Pemerintah daerah menggelar pelatihan tenaga kesehatan terpadu kesehatan jiwa, yang dilaksanakan di Quality Hotel Manado, Rabu 13 Agustus 2025.
Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan , pengetahuan , keterampilan dan kualitas dalam penanganan dan layanan kesehatan jiwa ini, dibuka oleh Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan Deddy Abdul Hamid dan turut dihadiri kepala Poltekes Manado yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan bersama jajaran , dan para peserta pelatihan.
Kabid P2P dinas kesehatan Febrial Podomi dalam laporannnya menyampaikan, pelatihan ini mengacu pada dasar UU nomor 18 tahun 2014 , peraturan pemerintah nomor 109 tahun 2011 tentang pelaksanaan wajib lapor bagi pecandu narkoba, ia juga berharap setelah mengikuti pelatihan ini agar mampu melakukan pencegahan kesehatan jiwa dan mendeteksi dini masalah kesehatan jiwa.
Ia menyebutkan untuk peserta yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari dokter, perawat dan nakes. “Untuk praktek lapangan pelaksanaan pelatihan akan di laksanakan di Puskesmas Bahu Kota Manado dengan jumlah peserta terdiri dari 22 orang dari seluruh puskesmas di Bolsel,” kata Febrial.
Sementara itu, Plh Direktur Poltekes Manado (wakil direktur I)Steven Soenjono menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan hal yang positif karena Kabupaten Bolsel berinisiatif untuk membekali tenaga kesehatan. “Ini merupakan pengembangan kompetensi yang sangat baik bagi tenaga kesehatan di Bolsel,” kata Steven.
Wabup Deddy Abdul Hamid dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan pelatihan ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap kesehatan jiwa, baik diri sendiri maupun masyarakat.
Dikatakan Wabup, kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam kehidupan setiap individu, karena kondisi mental yang sehat akan berdampak positif bagi produktifitas, kualitas hidup dan kesejahteraan keseluruhan. “Penting bagi kita untuk tidak hanya fokus pada kesehatan fisik tetapi juga memperhatikan kesehatan mental,” ujar Wabup.
Ia menyebutkan untuk kasus ODGJ di Bolsel meningkat 69 kasus di tahun 2025 dan kasus pasung sebanyak 1 orang. Oleh karena itu terdapat UU nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa dan peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2024 yang secara tegas melarang pemasungan, penelantaran dan kekerasan terhadap ODGJ.
Maka dari itu, kata Wabup, melalui pelatihan ini diharapkan tenaga kesehatan di Bolsel dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai kesehatan jiwa. Ia pun berharap apa yang disampaikan narasumber dalam pelatihan ini yang mencangkup beberapa aspek mulai dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa, penanganan awal hingga upaya pencegahan, dapat diikuti dengan baik oleh para peserta agar selepas pelatihan ini para peserta dapat menjadi agen perubahan di wilayah kerja masing masing puskesmas dan dapat menurunkan stigma negatif terhadap penderita gangguan jiwa dengan memberikan dukungan dan pendampingan bagi yang membutuhkan
“Mari manfaatkan pelatihan ini sebaik baiknya dan ikuti dengan penuh semangat agar momentum ini sebagai langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap kesehatan jiwa,” kata Wabup Deddy Abdul Hamid menutup sambutannya.(Feb)