Matapena.news, Bolsel – Debat kandidat pertama pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), yang digelar di Hotel Sutanraja Kotamobagu Senin 21 Oktober 2024, ba’da Salat Isya, berlangsung seru.
Kedua pasangan calon bupati dan Wabup yakni, Paslon nomor urut 1 Arsalan Makalalag-Hartina Badu, dan Paslon nomor urut 2 Iskandar Kamaru-Deddy Abdul Hamid memaparkan visi misi dan adu gagasan, pengetahuan, dan wawasan didebat publik pertama.
Menariknya, dari 6 sesi debat publik, Paslon nomor urut 2 yang dikenal dengan jargon IDEAL (Iskandar Kamaru-Deddy Abdul Hamid Lanjutkan), ‘sapu bersih’ semua materi debat publik pertama.
Sementara untuk Paslon nomor urut 1 dinilai kurang paham dengan materi debat, dan minim pengetahuan dan wawasan tentang Kabupaten Bolsel. Hal itu disampaikan Mantan Anggota DPRD Bolsel, Muhammad Paputungan.
Menurut Muhammad, banyak yang tidak sesuai jawaban yang diberikan oleh pasangan calon nomor urut 1, Arsalan-Hartina atau yang dikenal dengan jargon MADU (Makalalag-Badu).
Ia mengatakan, banyak yang mis dengan Paslon nomor urut satu. Seperti, ditanya pada sesi pertama persoalan peningkatan sumber daya manusia, namun Paslon nomor urut satu justru menjawab dengan subsidi pupuk. Begitu juga cawabup nomor urut satu yang ditanya soal penanganan stunting, malah menjawab dengan drainase dan MCK.
“Seorang kepala daerah itu harus menguasai kondisi wilayah dan masyarakat Bolsel. Serta paham aturan dan berbagai regulasi terkait pembangunan dan pemerintahan. Bagaimana mau memimpin satu daerah sementara minim pengetahuan,” kata Politisi Partai Nasdem yang akrab di sapa om Mat ini.
Dikatakan Paputungan, harusnya kedua Paslon harus menguasai dan memahami materi debat yang mengangkat tema peningkatan kualitas pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan dan infrastruktur, lingkungan hidup dan mitigasi bencana.
Tak hanya itu saja, terkait pelayanan kesehatan yang disinggung oleh Paslon nomor urut 1 Arsalan Makalalag, yang menurutnya masih kurang maksimal karena sampai saat ini belum disiapkan rumah singgah bagi pasien dan keluarga yang berobat di Gorontalo, Kotamobagu maupun Manado, padahal pada masa kepemimpinan Paslon nomor urut 2 yang merupakan petahana, hal itu sudah disiapkan sejak lama.
“Padahal kalau dipikir-pikir, Calon bupati nomor urut 1 Pak Arsalan Makalalag adalah mantan birokrasi yang pernah menjadi bagian kabinet pasangan Iskandar Kamaru-Deddy Abdul Hamid pada periode sebelumnya. Kok bisa ya, tidak tahu kalo Pemkab Bolsel sudah menyiapkan rumah singgah bagi masyarakat meski baru sebatas pasien ibu hamil,” kata Om Mat.
Pun demikian dengan cawabup nomor urut 2, Hartina Badu yang menyoal terkait Eko wisata di Bolsel. “Lah, bukannya ibu yang turut membahas itu di dewan sampai menetapkan perdanya ? Apalagi waktu itu ibu Hartina ini merupakan salah satu pimpinan DPRD. Kemana aja ?,” tambahnya lagi.
Paputungan menambahkan, dari debat publik malam ini, harusnya masyarakat sudah bisa menilai, arah pilihan yang terbaik untuk Bolsel lima tahun kedepan. Sebab, solusi atas berbagai persoalan yang hadir di tengah masyarakat itu kuncinya ada pada penguasaan wilayah, dan mampu membaca kebutuhan urgen masyarakat setempat.
“Bagaimana mau berbuat, kalau pengetahuan soal perkembangan wilayah dan masyarakat saja belum mumpuni. Oleh sebab itu, dari debat publik malam ini, masyarakat harus pintar memilih, mana yang layak diberi restu sebagai pemimpin daerah lima tahun kedepan. Mau memilih yang sudah berbuat dan sudah terbukti kinerjanya, atau yang baru mau belajar bagaimana menjadi nahkoda satu daerah,”.
“Nasib Bolsel lima tahun kedepan ada ditangan rakyat Bolsel. Oleh sebab itu, cerdaslah dalam menentukan pilihan anda,” tambah Om Mat.(Feb)