Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (RI) melaporkan deteksi kasus transmisi lokal virus Omicron pertama di Indonesia. Tercatat, total kasus Omicron saat ini menjadi 47 orang dengan 46 kasus impor dan 1 kasus transmisi lokal.
“Ada satu kasus transmisi lokal,” Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam konfrensi pers, Selasa (28/12/2021).
Kemenkes menyebutkan bahwa, bahwa pasien tersebut merupakan seorang pria berusia 37 tahun asal Medan. Ia terkonfrimasi positif Covid-19 varian Omicron pada 26 Desember 2021.
Ancaman varian Omicron saat ini sudah mulai mengintai, oleh sebab itu masyarakat harus tetap waspada dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan terutama penggunaan masker. Sebab saat ini, salah satu alat yang mampu menangkal penyebaran virus varian Covid-19 adalah masker.
“Masker kain tidak lebih dari sekadar hiasan wajah. Tidak ada tempat bagi mereka selain Omicron,” kata Analid Medis CNN dr Leana Wen, dokter darurat dan profesor tamu kebijakan dan manajemen kesehatan di George Washington University Milken Institute School of Public Health, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (29/12/2021).
Jenis Masker Yang Ampuh Tangka Omicron
Lebih lanjut dr Wen mengatakan, salah satu cara mencegah penyebaran varian Omicron adalah dengan menggunakan masker sekali pakai minimal tiga lapis sangat dianjurkan.
“Kita harus menggunakan setidaknya masker bedah tiga lapis. Masker kain juga bisa, tapi perlu juga memakai masker bedah,” papar dr Wen.
Idealnya, jika berada di tempat keramaian setidaknya menggunakan masker KN95 atau N95. Jenis masker ini memiliki bahan tertentu seperti serat polipropilen yang bertindak sebagai penghalang mekanis dan elektrostatis, sehingga mencegah partikel kecil masuk ke hidung atau mulut jika digunakan dengan benar.
Masker kain yang awalnya direkomendasikan ketika pandemi memang dapat menyaring tetesan (droplet) besar. Sementara masker KN95 dann N95, dapat menyaring tetesan besar dan aerosol atau partikel kecil dalam virus. (dtc)